Gelora Perjuangan Perempuan Adat Mencapai Kesetaraan

Saat ini, Perempuan Adat masih mengalami diskriminasi berlapis baik dari negara, komunitas adatnya maupun dalam kehidupan keluarga. Perjuangan perempuan adat untuk mendapatkan pengakuan, pemenuhan dan perlindungan identitasnya yaitu : (1) Pengakuan atas wilayah kelola perempuan adat sebagai sumber-sumber peghidupan dan keberlanjutan kehidupan, (2) Pengetahuan atas kedaulatan Pangan dan Energi, (3) Otoritas dalam pengelolaan sumber-sumber penghidupan bagi keluarga dan komunitasnya masih terus berlangsung karena belum tersedia Kebijakan/Produk Hukum Nasional yang secara eksplisit dan khusus mengakui hak-hak Perempuan Adat.  

Perempuan Adat merupakan garda terdepan lumbung pangan yang memberi makan 31 juta jiwa penduduk Indonesia.  Tetapi, kemandirian mereka telah dicederai. Perusakan, perampasan atas wilayah kelola perempuan adat atas nama pembangunan dan proyek kesejahteraan telah memiskinkan bukan hanya Perempuan Adat, keluarganya dan komunitas, lebih jauh akan melemahkan kemandirian bangsa atas pangan. Tragisnya, Perempuan Adat yang mempertahan wilayah kelolanya dan mempraktekkan pengetahuan dalam pengelolaan sumber-sumber penghidupan justru dikriminalisasi.

Semangat HKPAN yang diperingati 16 April lalu kiranya menjadi momentum kebangkitan Perempuan Adat merebut ruang untuk mewujudkan kesetaraan yang berkeadilan yang seharusnya telah mereka miliki. Perempuan Adat mengupayakan banyak cara meski tak pernah ada perlindungan dari negara. Berdialog, berunjuk rasa, bertekad kuat memperjuangkan kesetaraan untuk Perempuan Adat.

Perempuan Adat telah bertekad menyatukan langkah dan cita-cita di PEREMPUAN AMAN melalui rangkaian pertemuan di setiap tingkatan demi menguatkan semangat juang tinggi dan memperkuat solidaritas untuk melantangkan suara dalam beragam proses pengambilan keputusan. Keputusan-keputusan perempuan adat tidak akan pernah bisa disekat oleh ruang yang sempit.

Meski berjuang merebut kesetaraan, mewujudkan kemandirian perekonomian belum usai, gelora yang dipercikkan seorang Kartini akan terus tetap terjaga di setiap jiwa dan raga Perempuan Adat seluruh Nusantara, meski tidak terletak pada satu sosok saja. Selamat memperingati perjuangan-perjuangan perempuan mencapai kesetaraan yang berkeadilan

Salam Berkeadilan dan Setara

PEREMPUAN AMAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *