LANDAK – Sekolah Adat Samabue (SAS) bekerjasama dengan Dewan Adat Dayak (DAD) Landak adakan Pelatihan Keterikatan Pendidikan Adat dengan Wilayah Adat di Landak, Rabu (24/4/2019).
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di ruang rapat kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Landak yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Landak Vinsensius.
Turut hadir dalam kegiatan ini ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Landak Heri Saman dan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Landak Supendi.
Sedangkan peserta yang mengikuti pelatihan yaitu kaum muda mudi kelompok adat utusan dari semua kecamatan di Landak.
Menurut Modesta Wisa selaku Ketua Sekolah Adat Samabue bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pra Naik Dango yang akan diselenggarakan di Kecamatan Ngabang 27 April mendatang.
“Pelatihan ini merupakan agenda pra naik dango yang akan diselenggarakan di Kabupaten Landak, guna memperluas gerakan pendidikan adat di Kalimantan,” ujar Modesta.
Selanjutnya Modesta mengungkapkan bahwa diadakannya pelatihan ini selain untuk mengidentifikasi kader, juga untuk memahami keterikatan pendidikan adat dengan wilayah adat.
“Tujuan diadakan pelatihan ini untuk memperluas Gerakan Pendidikan Adat di Kalimantan, bagaimana memahami keterikatan Pendidikan Adat dengan Wilayah Adat serta mengatur rencana strategi ke depan yang akan dibahas secara kolektif,” jelas Modesta.
Sekretaris Daerah Landak Vinsensius yang mewakili Bupati Landak membuka acara menyambut baik kegiatan Pelatihan Keterikatan Pendidikan Adat dengan Wilayah Adat di Kabupaten Landak ini.
Guna menemukan konsep dan rencana strategi pendidikan adat yang sejalan dengan visi dan misi Bupati Landak.
“Kami dari Pemda Landak mengapresiasi kegiatan ini karena sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Landak lima tahun kedepan yaitu mandiri mengelola pemerintahan, pembangunan, dan mengelola kemasyarakatan,” ujar Vinsesnsius.
Vinsensius berharap dengan adanya pelatihan ini dapat Menemukan Kader yang bisa menjadi penggerak Pendidikan Adat agar bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Landak untuk melakukan pembangunan manusia di daerah secara mandiri.
“Output yang kita inginkan dari kegiatan ini tentunya menghasilkan kader yang bisa menjadi penggerak bagi masyarakat adat yang lain untuk mendukung pembangunan manusia melalui pendidikan adat di Kabupaten Landak,” harap Vinsensius
Dokumentasi Foto PEREMPUAN AMAN/Yuyun Kurniasih
Tinggalkan Balasan